Ada satu hal yang menjadi kebiasaan unik Ilham Udin Armaiyn setiap kali pulang ke kampung halaman di Ternate: Berenang berjam-jam di Pantai Sulamadaha, Ternate, Maluku. "Kalau dia pulang, pasti berenang di pantai, bisa jam 2 sampai jam 4 atau jam 5 sore," kata kekasih Ilham, Iin Zakaria, Senin 23 September 2013.
Menurut Iin, Ilham dikenal sebagai anak pemalu dan pendiam sejak dulu. Bergabung dengan timnas U-16 pun ternyata tidak banyak mengubah sifat pemain bernomor punggung 20 itu. Meski demikian, Iin mengaku sangat bangga ketika Ilham bisa mencetak gol dalam babak adu penalti melawan Vietnam pada kompetisi AFF U-19 Youth Championship 2013, Ahad, 22 September 2013. Apalagi tendangan Ilham menjadi penentu kemenangan Indonesia merebut piala dari juara bertahan Vietnam.
Ilham lahir di Desa Lelei, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara. Anak keempat dari enam bersaudara ini telah kehilangan sang ayah sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama. Ilham pun menjadi salah satu tulang punggung keluarga yang masih harus membantu biaya sekolah kedua adiknya.
Sepeninggal sang ayah, Ilham hijrah ke Ternate dan tinggal di rumah sang paman. Sejak itulah, bakat sepak bola Ilham semakin berkembang. "Sejak kecil memang suka bola," katanya.
Ilham pun bergabung di Sekolah Sepak Bola Tunas Gamalama. Prestasinya pun melesat. Ia bahkan mengikuti seleksi U-15 dan masuk ke Sekolah Diklat Ragunan di Jakarta. Pada Juli 2012, ia mengikuti Diklat untuk tim nasional U-17 yang diasuh Indra Sjafri. "Waktu itu, Pak Indra tur keliling cari pemain di Jawa dan Sumatera," kata Ilham Armaiyn.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar