Sejarah Motor Vespa dan Model Motor Vespa Sejak Tahun 1884

Bookmark and Share
Sejarah vespa dimulai lebih dari seabad silam, tepatnya 1884. Perusahaan Piaggio didirikan di Genoa, Italia pada tahun 1884 oleh Rinaldo Piaggio. Bisnis Rinaldo dimulai peralatan kapal. Tapi di akhir abad, Piaggio juga memproduksi Rel Kereta, Gerbong Kereta, body Truck, Mesin dan Kereta api. Pada Perang Dunia I, perusahaannya memproduksi Pesawat Terbang dan Kapal Laut.

Pada tahun 1917 Piaggio membeli pabrik baru di Pisa dan 4 tahun kemudian Rinaldo mengambil alih sebuah pabrik kecil di Pontedera di daerah Tuscany Italia. Pabrik di Pontedera inilah yang mana menjadi Pusat produksi pesawat terbang beserta komponen-komponennya (baling-baling, Mesin dan Pesawat) Selama Perang Dunia II, pabrik di Pontedera membuat P108 untuk mesin Pesawat dua penumpang dan Versi Pembom.

Pada akhir Perang Dunia II, pabrik Piaggio dibom oleh pesawat sekutu. Setelah perang usai, Enrico Piaggio mengambil alih Piaggio dari ayahnya (Rinaldo Piaggio). Pada saat itu perekonomian Italia sedang memburuk, Enrico memutuskan untuk mendisain alat transportasi yang murah. Enrico memutuskan untuk fokuskan perhatian perusahaannya pada masalah personal Mobility yg dibutuhkan masyarakat Italia.

Kemudian bergabunglah Corradino D’Ascanio, Insinyur bidang penerbangan yang berbakat yang merancang, mengkonsep dan menerbangkan Helikopter Modern Pertamanya Piaggio. D’Ascanio membuat rancangan yang simple,ekonomis, nyaman dan juga elegan. D’Ascanio memimpikan sebuah revolusi kendaraan baru.

Dengan mengambil gambaran dari tehnologi pesawat terbang, dia membayangkan sebuah kendaraan yang dibangun dengan sebuah “Monocoque” atau Unibody Steel Chassis. Garpu depan seperti Ban mendarat sebuah pesawat yang mana mudah untuk penggantian ban. Hasilnya sebuah design yg terinspirasi dari pesawat yang yang sampai saat ini berbeda dengan kendaraan yang lain.

Maka pada 1945, konstruksi alternatif tersebut ditemukan. Awalnya memang sebuah konsep sepeda motor berkerangka besi dengan lekuk membulat bagai terowong. Mengejutkan, ternyata bagian staternya dirancang dengan menggunakan komponen bom dan rodanya diambil dari roda pesawat tempur.

Guna mengoptimalkan bentuk dan keamanan penggunanya, pabrikan yang kala itu masih terbilang sebagai usaha ”kaki lima” merancang papan penutup kaki pada bagian depan. Proyek ini langsung dipimpin oleh Corradino d’Ascanio. Karena itu, hak paten pun segera dapat mereka kantongi.

Hasilnya, muncullah pertama kali produk motor dengan seri MP5. Kendaraan ini berteknologi sederhana tetapi punya bentuk yang amat menarik, bagai binatang penyengat (lebah/tawon) karena bentuk kerangkanya.

Namun, karena bentuk penutup pengaman yang bagai papan selancar itu, sejumlah pekerja di pabrik Piaggio pun bahkan mengatakannya sebagai motor Paperino. Harap diingat, Paperino adalah sindiran sinis untuk tokoh Donald Duck (bebek). Maka, d’Ascanio pun putar akal untuk memperbaiki model tersebut.

D’ascanio hanya membutuhkan beberapa hari untuk mengonsep ulang bentuk desain kendaraannya dan prototipnya diberi nama MP6. Saat Enrico Piaggio melihat protototip MP6 itu, ia secara tak sengaja berseru “Sambra Una Vespa” (terlihat seperti Tawon). Akhirnya dari seruan tak sengaja itu, diputuskan kendaraan ini dinamakan ‘Vespa’ (tawon dalam bahasa Indonesia). Pada April 1946, prototip MP6 ini mulai diproduksi masal di pabrik Piaggio di Pontedera, Italia.

Pada Akhir 1949, telah di produksi 35000 unit dan dalam 10 tahun telah memproduksi 1 Juta unit dan pada pertengahan tahun 1950. Selama tahun 1960-an dan 1970-an Vespa menjadi simbol dari revolusi gagasan pada waktu itu.

Perkembangan selanjutnya, produk ini ternyata laris diserap pasar Prancis, Inggris, Belgia, Spanyol, Brazil, dan India — selain di pasar domestik produk ini laku bagai kacang goreng. Selain itu, India pun memproduksi jenis dan bentuk yang sama dengan mengambil mesin Bajaj. Jenisnya adalah Bajaj Deluxe dan Bajaj Super. Sejumlah pihak lantas mengajukan lamaran untuk joint membuat Vespa. Maka pada 1950 munculah Vespa 125 cc buatan Jerman.

Pada saat itu banyak negara lain yang mencoba membuat produk serupa, tetapi ternyata mereka tak sedikit pun mampu menyaingi Piaggio. Di antara pesaing itu adalah Lambretta, Heinkel, Zundapp, dan NSU. Bagi masyarakat Indonesia, produk Lambretta dan Zundapp, sempat populer di era 1960-an.

Selidik punya selidik, fanatisme terhadap Vespa ternyata muncul akibat ciri dasar bentuk motor ini yang selalu dipertahankan pada setiap produk berikutnya. Bahkan saat mereka terbilang melakukan ”revolusi” bentuk pada produk baru, Vespa 150 GS, kekhasan pantat bahenol masih terasa melekat.

Produk 150 GS — kala itu dikenal sebagai Vespamore dan hampir selalu tampil di tiap film tahun 1960-an — memang kemudi dan lampu sorotnya mulai dibuat menyatu. Tetapi, secara keseluruhan apalagi bentuk pantatnya, benar-benar masih membulat. Dan cerita terus berlanjut saat ini dengan model generasi baru Vespa, mempersembahkan Vespa ET2, Vespa ET4, Vespa Granturismo dan Vespa PX150. Vespa bukan hanya sekedar Scooter tapi salah satu Icon besar orang Italia.

“Demam Vespa” di tanah air sangat di pengaruhi oleh “Vespa Congo”. Vespa diberikan sebagai Penghargaan oleh Pemerintah Indonesia terhadap Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di Congo saat itu.

Menurut beberapa narasumber, setelah banyak Vespa Congo berkeliaran di jalanan, mulailah Vespa menjadi salah satu pilihan kendaraan roda dua di Indonesia. Importir lokal turut mendukung perkembangan Vespa di tanah air.

Sampai saat ini sudah puluhan varian Vespa yang mampir di Indonesia. Dari yang paling tua hingga yang paling baru ada di Indonesia. Sampai saat ini Indonesia mungkin masih bisa disebut sebagai surganya Vespa. Maraknya ekspor Vespa, sedikit banyak mengurangi populasi Vespa di Indonesia.

Berbagai Jenis Vespa Dari Tahun Ke Tahun
1943 MP 5 Paperino / Donal Bebek



Ide untuk membuat sebuah produk untuk konsumsi massa dengan biaya murah telah memacu semangat Enrico Piaggio untuk mempelajari dan menemukan solusi agar tetap dapat melanjutkan produksi pada masa perang berakhir. Di sebuah pabrik di kota Biella, terciptalah skuter motor yang prototipenya dibuat oleh Ir. Renzo Spolti bersama stafnya. Skuter ini diberi nama MP5 (Moto Piaggio 5), sedangkan para buruh menyebutnya “Donal Bebek”. Namun ternyata Enrico Piaggio kurang menyukai prototipe itu. Karena itulah ia mempercayakan Corradino D’Ascanio untuk mempertimbangkan lagi dan membuat sesuatu yang berbeda dan lebih maju baik dari segi teknis maupun desain. D’Ascanio tidak melakukan perubahan pada skuter Donal Bebek itu, tetapi ia menciptakan kendaraan yang sama sekali baru, yaitu Vespa!

Sebelum Vespa, skuter Donal Bebek itu sempat diproduksi sekitar 100 buah. Saat ini skuter itu sangat diminati dan dicari oleh para kolektor seluruh dunia.
1945 MP 6 Prototype



Pada bulan April 1946, sepeda motor ringan dan serbaguna ini diperkenalkan untuk pertama kalinya kepada publik di sebuah perkumpulan pemain golf di Roma. Di perisainya terpasang logo Piaggio baru untuk pertama kalinya, menggantikan lambang pesawat yang ada di sana sebelumnya.

Majalah “Motorciclismo” dan “La Moto” memuat skuter baru ini sebagai cover majalah mereka dan langsung menimbulkan rasa penasaran, keterkejutan dan bahkan, skeptisme di masyarakat.

50 buah berasal dari pabrik di Pontedera sekaligus ditawarkan pada acara launching resminya. Pemasaran Vespa, pada bulan-bulan pertama dilakukan melalui jaringan dealer mobil Lancia. Pada tahun pertama telah memproduksi 2.484 buah. Inilah awal petualangan skuter yang paling terkenal di dunia. Harga model ini adalah £55.000, sedang versi deluxe dijual dengan harga £66.000.
1946 Vespa 98



Pada seri kedua, Vespa 98 diproduksi sebanyak 16.500 buah. Terlihat perbaikan yang signifikan dibanding pendahulunya, baik dari segi estetika maupun teknis-fungsionalnya. Bagian depan tak lagi memiliki bukaan pintu dan ukurannya diperkecil agar penggantian roda lebih mudah. Ini karena pada masa seusai perang, kondisi jalan sangat buruk sehingga mudah terjadi kebocoran ban. Tuas starternya memiliki bentuk yang lebih ergonomis sehingga lebih mudah dioperasikan. Selain itu terdapat perubahan ukuran dan bentuk lampu-lampunya.

Warna silver metaliknya mengingatkan kita pada pesawat Piaggio. Majalah-majalah yang terbit saat itu mengabarkan bahwa untuk dapat memiliki Vespa 98, peminat harus menunggu (inden) hingga delapan bulan. Akibatnya muncul pasar gelap sehingga Vespa dijual dua kali lipat dari harga resminya, yaitu £55.000 untuk model basic dan £61.000 untuk model mewah.

VESPA 98 SERI PERTAMA 1946
MESIN: 2t, 98 cc
Bore: 50 mm.
STROKE: 50 mm.
TENAGA: 3,2 hp pada 4500 rpm.
KECEPATAN: 3 Kecepatan
POWER: Porting silinder Piston, Dell’Orto T2 16/17 (model awal), Dell’Orto TA 17 tanpa filter
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: baja pegas, bantalan karet di bagian belakang
Rem: depan drum, belakang drum
LAMPU: Posisi depan 5W 6V, lampu depan rendah 15W 6V, belakang 6V 5W
KLAKSON: 12v 25W
WARNA: Grey (Kode 8003M)
RUST: Red Opaque Fund (Kode 10055M)
TANKI: 5 liter
KECEPATAN: 60 Km / jam
SASIS: V98 1001-2484


VESPA 98 SERI KEDUA 1946
ENGINE: 2t, 98 cc
Bore: 50 mm.
STROKE: 50 mm.
POWER: 3,2 hp pada 4500 rpm
SPEED: Kecepatan 3
POWER SUPPLY: Porting yang Piston silinder, Dell’Orto TA 17 tanpa filter
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: baja pegas, bantalan karet di bagian belakang
Rem: depan drum, belakang drum
LAMPU: Front posisi 5W 6V, 15W 6V balok depan rendah, belakang 6V 5W
HORN: 12v 25W
WARNA: Grey metalik (Kode 8000M)
RUST: Dana Buram Merah (Kode 10055M)
TANK: 5 liter
SPEED: 60 Km / jam
CHASSIS: V98

1947



Populasi “swarm silver” yang memenuhi jalan-jalan di Italia mendatangkan ide di benak Enrico Piaggio untuk memproduksi kendaraan yang lebih agresif, mampu berakselerasi dengan cepat dan menjadi kampiun diluar karakter Vespa kebanyakan. Hasilnya adalah Vespa 98 yang berhasil merebut gelar terbaik di Monte Mario hill climb di 1947 dengan ditunggangi oleh Joseph Cautriumphs. Vespa 98 Corsa (sirkuit) dibuat untuk memenuhi kebutuhan akan kecepatan di berbagai kompetisi dan merepresentasikan inovasi dan teknologi yang diimplementasikan Vespa di setiap produknya. Body hand made yang dicangkok di atas frame baja dengan mount tube dab suspense di kanan, rem tromol serta lubang ventilasi udara di belakang untuk mendinginkan kerja mesin merupakan inovasi paling canggih saat itu. Belum lagi sistem transmisi 3-speed, switch di setang hingga tipe karburator Garde 17 mm plus laburan warna merah, menjadi sangat imajinatif, dari awal kelahiran sang “Lebah” hingga saat ini.
VESPA 98 SERI KETIGA 1947
ENGINE: 2t, 98 cc
Bore: 50 mm.
STROKE: 50 mm.
POWER: 3,2 hp pada 4500 rpm
SPEED: Kecepatan 3
POWER SUPPLY: Porting yang Piston silinder, Dell’Orto TA 17 tanpa filter
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: baja pegas, bantalan karet di bagian belakang
Rem: depan drum, belakang drum
LAMPU: Lampu Depan biluce 6V 5W-15 W, 5W belakang 6V
HORN: 12v 25W
WARNA: Grey metalik (Kode 8000M)
RUST: Dana Buram Merah (Kode 10055M)
TANK: 5 liter
SPEED: 60 Km / jam
CHASSIS: V98


VESPA 98 SERI KEEMPAT 1947
ENGINE: 2 kali, 98 cc
Bore: 50 mm.
STROKE: 50 mm.
POWER: 3,2 hp pada 4500 rpm
SPEED: Kecepatan 3
POWER SUPPLY: Porting yang Piston silinder, Dell’Orto TA 17 tanpa filter
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: baja pegas, bantalan karet di bagian belakang
Rem: depan drum, belakang drum
LAMPU: Lampu Depan biluce 6V 5W-15 W, 5W belakang 6V
HORN: 12v 25W
WARNA: Abu-abu metalik (8000M Meyer Max Code)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 5 liter
SPEED: 60 Km / jam
CHASSIS: V98 terakhir 18079


1949 Vespa 125 Circuito



Pada akhir tahun 40an, produsen sepeda motor besar beranggapan bahwa cara terbaik untuk mengiklankan kendaraan mereka adalah dengan mengikuti lomba yang diadakan di sejumlah kota. Tujuannya adalah untuk mendekatkan masyarakat umum pada sektor otomotif sehinga bisa menambah pelanggan-pelanggan baru yang potensial. Piaggio juga merancang serangkaian skuter sirkuit seperti produk tahun 1949 ini yang sejak awal dirancang untuk tujuan tersebut. Selain untuk iklan, Vespa Circuito 125 juga berguna sebagai uji coba untuk menguji produk baru yang kemudian diterapkan pada produk-produk standar.

Vespa balap, dibuat sepenuhnya manual oleh spesialis dari Divisi Eksperimen (R&D) Piaggio dan digunakan dalam berbagai perlombaan sampai pertengahan tahun 50an. Skuter ini dikendarai oleh pembalap terkenal seperti Dino Mazzoncini dan Giuseppe Cau. Khusus Giuseppe Cau, dia memenangkan perlombaan dengan menggunakan kronometer di Catania-Etna pada tahun 1950 dan keluar sebagai juara pertama di kelasnya (125cc), menempati urutan ketiga dalam klasemen keseluruhan dibelakang Guzzi dan Benelli.
Vespa 125 Bacchetta (V1T – V14T) 1948-1949
ENGINE: 2-stroke 124,8 cc
Bore: 56,5 mm.
STROKE: 49,8 mm.
SPEED: 3 Speed
POWER: Porting silinder Piston, Dell’Orto TA 17 filter
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: coil spring, coil spring dan suspensi hidrolik pada bagian belakang
Rem: Front Drum, Belakang Drum
SISTEM LISTRIK: 6V
WARNA: Hijau metalik (Kode Max Meyer 6000m)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 5 liter, subjek
SPEED ‘: 70 Km / jam
FRAME: V1T – V14T


1950 Vespa Monthlery



Untuk mempromosikan citra sporti Vespa, Piaggio memerintahkan tim ahlinya untuk lebih fokus pada pencatatan rekor dengan tujuan untuk mengabadikan tradisi keunggulan dalam penelitian yang sudah dicapai perusahaan ini sebelum perang.

Pada tanggal 7 April 1950 di sirkuit Montlhery, Perancis, dalam 10 jam pengujian dengan tiga pembalap yang bergantian, Vespa memenangkan 17 buah rekor dunia. Termasuk dalam catatan waktu (rata-rata 134 km/jam) dari 100 mil, (rata-rata 129,7 km/jam) dari 500 mil, (rata-rata 123,9 km/jam) dari 1.000 km (rata-rata 124,3 km/jam) dalam waktu 10 jam dan jarak 1.049 km.

Dengan kendaraan yang sangat mirip dengan ini ( Vespa 125 ‘circuit’ dengan bingkai paduan dari tahun 1949), pembalap Mazzoncini juga memperoleh hasil yang cemerlang pada lomba di sirkuit. Di antaranya adalah kemenangan di kelas sirkuit skuter di Genoa (Italia) yang merupakan tantangan antara Vespa dan Lambretta.
Vespa 125 Bacchetta (V15T) 1950
ENGINE: 2-stroke 124,8 cc
Bore: 56,5 mm.
STROKE: 49,8 mm.
SPEED: 3 Speed
POWER: Porting silinder Piston, Dell’Orto TA filter 17B
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: coil spring, coil spring dan suspensi hidrolik pada bagian belakang
Rem: Front Drum, Belakang Drum
SISTEM LISTRIK: 6V
WARNA: Hijau metalik (Kode Max Meyer 6000m)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 5 liter, subjek
SPEED: 70 Km / jam
FRAME: V15T frame terakhir 104096


Vespa 125 V30T – V33T (1951-1952)
ENGINE: 2-stroke 124,8 cc
Bore: 56,5 mm.
STROKE: 49,8 mm.
POWER: 4,5 hp pada 5000 rpm
SAFC: 6,4:1
SPEED: Kecepatan 3
POWER: Porting silinder Piston, Dell’Orto TA filter 17B
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: coil suspensi semi dan sull hidrolik, coil spring dan suspensi hidrolik pada bagian belakang
Rem: depan drum, belakang drum
SISTEM LISTRIK: 6V
WARNA: Hijau metalik (6002M Meyer Max Code)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 5 liter, subjek
SPEED: 70 Km / jam
FRAME: V30T – V33T 104097-251820


1953 125 U



Vespa ini hanya diproduksi 7.000 buah. Skuter Vespa U adalah salah satu yang paling dicari oleh para kolektor. Dibuat pada tahun 1953 sebagai model ekonomis.

Huruf “U” adalah singkatan dari utilitaria (serbaguna), karena model ini memang dibuat untuk menyaingi Lambretta. Harganya dipatok 110 dollar. Untuk pertama kalinya Vespa yang dibuat di pasar Italia memiliki lampu di setang dan bukan di mudguard depan.

Vespa 125 U VU1T (1953)
ENGINE: 2-stroke 124,8 cc
Bore: 56,5 mm.
STROKE: 49,8 mm.
POWER: 4,5 hp
SAFC: 6,4:1
TRANSMISI: 3 Speed, 3-disc kopling dipangkas
POWER: Porting yang Piston silinder, Dell’Orto TA 17 B filter
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: coil spring dengan fleksibilitas sull variabel, ganda shock absorber hidrolik pada bagian belakang
Rem: depan drum, belakang drum
SISTEM LISTRIK: 6V AC
Lampu depan: lampu pada diameter, stang 95 2 lampu
WARNA: Hijau Pastel (Kode Max Meyer 1.298.6334)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 6,25 liter, subjek
SPEED: 65 Km / jam
FRAME: VU1T 1001-7001

Vespa 125 VM1T – VM2T (1953-1954)
ENGINE: 2-stroke 123,7 cc
Bore: 54 mm.
STROKE: 54 mm.
POWER: 4,5 hp pada 5000 rpm
SAFC: 6,5:1
SPEED: Kecepatan 3
POWER: Porting Piston ke silinder, Dell’orto 18C filter
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: coil suspensi semi dan sull hidrolik, coil spring dan suspensi hidrolik pada bagian belakang
Rem: depan drum, belakang drum
SISTEM LISTRIK: 6V
WARNA: Gray (15048M Meyer Max Code)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 6,25 liter,
SPEED: 75 Km / jam
FRAME: VM1T 001001-085870
VM2T 0085871-0176014
1955 Vespa 150 side car



Vespa sidecar dibuat antara tahun 1948-awal 1949, ditengah-tengah keberhasilan yang diraih mesin 125 baru. Vespa model ini dibuat setelah melalui penelitian yang seksama. Skuter ini memiliki sespan tunggal yang didukung coil spring, sehingga lebih stabil dan nyaman untuk perjalanan jauh.

Pada akhir tahun 1954, Piaggio pertama kali meluncurkan Vespa 150 silinder yang juga dirancang untuk side car dengan mengedepankan garis-garis aerodinamis dan keanggunan.

Side carnya terbuat dari baja, dipasang secara manual dan dihubungkan dengan Vespa melalui sebuah tabung yang merupakan solusi unik dari Piaggio. Selain itu, gear boxnya juga diganti untuk mempermudah saat melalui jalanan yang tidak rata.

Performanya mendapat banyak pujian, bahkan di medan bersalju dan lereng curam sekalipun. Model side car memadukan kenyamanan melaui penambahan windshield dan bagasi di punggung belakang, serta keamanan dan kepraktisan yang merupakan jaminan nama ‘Vespa’.
Vespa 125 VN1T (1955)
ENGINE: 2-stroke 123,7 cc
Bore: 54 mm.
STROKE: 54 mm.
POWER: 4,5 hp pada 5000 rpm
SAFC: 6,5:1
TRANSMISI: 3 Speed, 3-disc kopling dipangkas
POWER: Porting yang Piston silinder, Dell’orto 18C filter
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: pegas kerucut fleksibilitas dan variabel sull peredam hidrolik Efektif ganda, suspensi coil spring biconical dan efek variabel yang fleksibel ganda hidrolik pada bagian belakang
Rem: Front Drum, Belakang Drum
SISTEM LISTRIK: 6V AC
LAMPU DEPAN: diameter 105 cahaya, lampu 6V biluce – 25/25W)
LAMPU BELAKANG: 6V – 5W
WARNA: Gray (15048M Meyer Max Code)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 6,25 liter,
SPEED: 75 Km / jam
FRAME: VN1T dari 01.001 ke 050.100


Vespa Struzzo 150 VL1T (1955)
ENGINE: 2-stroke 145,6 cc
Bore: 57mm.
STROKE: 57 mm.
POWER: 5,4 hp pada 5000 rpm
SAFC: 6,3:1
TRANSMISI: 3 Speed, 3-disc kopling dipangkas
POWER: Porting yang Piston silinder, Dell’Orto TA 18 D dengan filter udara
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: pegas kerucut fleksibilitas dan variabel sull peredam hidrolik Efektif ganda, coil spring koaksial variabel fleksibilitas biconical ke hidrolik shock belakang
Rem: Front Drum, Belakang Drum
SISTEM LISTRIK: Bersama 6V AC dan DC 6V (6V baterai – 7 Ah) DI kumparan alternator, eksternal dan rectifier 32 W
LAMPU DEPAN: diameter 105 cahaya, lampu 6V biluce – 25/25W Posisi + 6V lampu – 3W)
LAMPU BELAKANG: 6V – 5W
HORN: 6V – 10W
WARNA: Gray (15048M Meyer Max Code)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 6,25 liter, subjek
SPEED: 83 km / h
FRAME: VL1T 1001-17000


Vespa 150 GS VS1T (1955)
ENGINE: 2-stroke 145,6 cc
Bore: 57mm.
STROKE: 57 mm.
POWER: 8 hp pada 7500 rpm
SAFC: 07:01
TRANSMISI: 4 Kecepatan, 3-disc kopling dipangkas
POWER: Porting silinder Piston, Dell’orto UB23S3 dengan filter udara
RODA: 3.50 × 10
SUSPENSI: coil fleksibilitas pegas kerucut dan variabel Double bertindak shock absorber hidrolik sull, coil fleksibilitas musim semi variabel koaksial biconical ke hidrolik shock belakang
Rem: Drum depan (ventilasi dengan 59), belakang drum (ventilasi sebesar 59)
SISTEM LISTRIK: Bersama 6V AC dan DC 6V (6V baterai – 12 Ah) DI kumparan alternator, eksternal dan rectifier 32 W
LAMPU DEPAN: diameter 115 cahaya, lampu 6V biluce – 25/25W Posisi + 6V lampu – 3W)
LAMPU BELAKANG: 6V – 5W (+ 6V – 10W model dengan lampu rem)
WARNA: Grey metalik (Kode Max Meyer 15005M)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 12 liter termasuk cadangan.
SPEED: 101 km / h
FRAME: VS1T dari 001.001 menjadi 0013,300 (tahun 1955)


1956 Vespa 150



Pada tahun 50an, departemen pertahanan Perancis memberi tugas kepada penerima lisensi Piaggio di Perancis (ACMA) untuk membuat sebuah kendaraan untuk penggunaan militer. Hasilnya adalah Vespa yang sangat khusus, yang diproduksi sekitar 600 buah dari tahun 1956-1959 di pabrik milik ACMA di Fourchambault, Perancis.

Vespa TAP digunakan pada Legiun Asing dan Korps Parasut, dapat diturunkan dengan parasut dan dilengkapi dengan senapan 75mm (tanpa recoil), 6 amunisi, 2 kaleng bahan bakar dan sebuah gerobak kecil. Diproduksi dalam dua warna kamuflase yaitu; hijau dan warna pasir.

Meskipun beratnya 115 kg, performa Vespa TAP tidak berkurang. Bahkan ia bisa mencapai kecepatan 66km/jam, dalam kisaran 200km saat digunakan dalam kondisi yang sangat luar biasa dan tidak umum.
1957 Vespa 400



Saat Vespa mencapai puncak kejayaannya, Piaggio memutuskan untuk ikut memasuki sektor kendaraan empat roda. Tujuannya, juga ingin menghasilkan kendaraan yang murah dan bisa digunakan secara luas.

Kali ini, lagi-lagi Corradino D’Ascanio yang bertindak sebagai perancang. Ia membuat Vespa 409 berukuran kecil. Mobil ini bermesin belakang 2-tak yang dibuat dalam 2 versi.

Diluncurkan pada tahun 1957, Piaggio memproduksi 30.000 unit di perusahaan pemegang lisensi di Perancis (ACMA). Pada tahun 1959 mengambil bagian dalam reli Monte Carlo. Dengan mesin 2 tak, 394cc, dua tempat duduk dan aksesori “Spartan”, Vespa 400 merupakan pelopor mobil serba guna yang akhirnya menyerbu jalan-jalan Eropa pada tahun 60an.
1958 Vespa 125 (VNA2)



Vespa 125 yang keluar tahun 1958 dan diproduksi dalam 2 varian warna abu-abu dan beige ini menandai hadirnya sebuah era. Inilah Vespa yang pertama memiliki chasis yang dihasilkan dari gabungan dua lembaran seng. Jenis frame ini memiliki banyak kelebihan dari segi produktifitas dan industri.

Sejak saat itu dan seterusnya, penggunaan frame ini diterapkan pada semua model.

Fitur baru Vespa 125 tahun 1958 lainnya adalah kontrol-kontrol yang tersembunyi di dalam setang yang juga terbuat dari 2 lembaran seng yang dicetak. Ini merupakan solusi paling elegan yang sampai saat ini diterapkan pada model 150cc. Namun setang ini dibuat dengan teknik pengecoran die-casting. Desain baru untuk mesin juga lebih kompak, dengan crossbeam yang tertanam di carternya. Sebuah Vespa terbaru dengan mix 5%.
1959 Vespa 150 GS VS5



Ini adalah ekspresi terbaik dari Vespa 150 Gran Sport yang legendaris, baik dari segi frame maupun mesinnya.

Vespa 150 GS VS5 diproduksi pada tahun 1955 dengan model VS1 yang memiliki kabel kontrol eksternal belum dimasukkan ke dalam setang, dengan pengecoran die-casting (sebuah solusi yang mulai diterapkan pada VS2).

Dibandingkan dengan versi sebelumnya, model ini sudah dilengkapi dengan kipas speedometer yang khas dan lampu ekor yang dikrom dan lampu rem terintegrasi.

Dalam desain baru ini, terdapat juga crestina pada mudguard depannya, Perbaikan penting juga terlihat pada sistem rem dengan drum jenis auto ventilasi. Di mesinnya dipasang kepala dengan turbulensi tinggi.

Vespa 150 GS VS5 memegang rekor dari jumlah unit yang telah diproduksi Vespa antara tahun 1958-1961 yaitu hingga 80.000 unit.
1962 Vespa Dali



Inilah Vespa yang mungkin hingga kini dianggap paling indah di dunia.

Di musim panas tahun 1962 di Cadaquez, dua orang siswa yaitu Santiago Guillen dan Antonio Veciana, diatas skuternya, bertemu dengan sang master surealisme, Salvador Dali.

Seperti yang dituliskan media masa saat itu “Dali tidak merasa gengsi atas reputasi besarnya sebagai seniman. Ia menghiasi tubuh Vespa dengan cara aneh. Ia bubuhkan tanda tangannya dan menuliskan nama istrinya yang selalu menjadi sumber inspirasinya; Gala.”

Setelah diluncurkan pada awal musim panas 1999 di Girona, Spanyol dalam acara ‘Eurovespa’, skuter model ini mendapat kehormatan karena dipamerkan dalam ‘The Art of Motorcycle’. Kemudian disumbangkan ke Museum Piaggio oleh Giovanni Alberto Agnelli.
1963 Vespa 50



Inilah Vespa yang paling digemari anak-anak muda. Mantap, mudah dikemudikan, eksklusif dan menawan dari segi estetisnya. Model ini mengambil garis bentuk model silinder besar. Sejak kemunculan pertamanya, Vespa ini dipromosikan oleh Piaggio dengan slogan dalam iklan yaitu “Muda, Modern dan … tanpa dokumen.”

Berdasarkan peraturan jalan raya Italia pada tahun 1963, memang Vespa ini boleh dikendarai oleh anak muda berusia minimal 14 tahun tanpa plat nomor dan tanpa SIM. Mesinnya benar-benar baru, dan silindernya tak lagi horizontal, melainkan 45 derajat. Rancangan skuter terakhir ini ditanda-tangani oleh Corradino D’Ascanio.

Bagaikan batu biduri bulan dalam sejarah Vespa, dari tahun 1964 sampai saat ini, Vespa 50 telah diproduksi lebih dari 3 juta unit.
1964 Prototype Vespa Militer



Seperti produsen sepeda motor lainnya, Piaggio juga melakukan studi untuk membuat kendaraan militer pada tahun 50an.

Model yang keluar pada tahun 1964 ini berasal dari Vespa 50 dengan perubahan pada framenya untuk mengurangi ukurannya. Karena itu pipa steering column dan rodanya dapat dengan cepat dilepas dan disetel pada kantong bagian kiri. Vespa jenis ini tetap pada bentuk prototipe setelah melalui beberapa negosiasi antara Piaggio dan Departemen Pertahanan.
1966 Vespa 90 Super Sprint



Sudah tidak diragukan lagi, Super Sprint 90 memiliki desain yang paling orisinil dengan garis bentuk yang mantap. Model ini diproduksi oleh Piaggio sejak 1966 karena memiliki kecepatn, spring/ release yang sangat kuat dan kemudi yang mengagumkan.

Dilengkapi windshield dengan ukuran yang diperkecil dan kotak bagasi di antara jok dan setang. Roda cadangan, seperti pada Vespa GS 1955, tersimpan di tengah pijakan kaki.

Bersamaan dengan keberhasilan Vespa 90 SS, Piaggio juga membuat versi 50cc yang dijual di pasar luar negeri, khususnya di Swiss dan Jerman.

Model 90 SS, seperti Vespa 50, termasuk model yang paling dicari kolektor karena nilainya bagai permata yang cocok untuk dikoleksi.
1967 Vespa 125 Primavera



Berasal dari model 125 VMA1, sejak pertama kali dirilis Vespa 125 ‘Primavera’ langsung meraih kesuksesan. Karakteristiknya yang mudah dikemudikan, cepat, gesit dan kuat, tak heran nama Vespa Primavera begitu terkenal di tahun 60an.

“Dengan Vespa, kita bisa” begitulah kampanye untuk merebut hati anak muda yang berusia di atas 16 tahun pada masa itu. Mereka menyukai olahraga dan alam, serta tak ingin lalu lintas menjadi penghambat mereka untuk menepati janji dengan teman-temannya.

Dengan fitur utama frame yang lebih panjang, maka pembonceng pun bisa lebih nyaman duduk di atas kendaraan ini.
1968 Vespa 180 Rally



Setelah sukses dengan seri Vespa Super Sport 180, Piaggio memasarkan sebuah skuter 180cc dengan mesin dan frame yang benar-benar baru, yang sesungguhnya berasal dari model Sprint ’66, tapi dengan perubahan estetik pada setang dan joknya.

Sampai saat ini, Vespa 180 Rally masih tetap merupakan model yang paling berhasil dari segi estetika dan fungsionalitasnya. Selama kurun waktu 1968-1973, model ini diproduksi sebanyak 26.000 unit.
1978 Vespa P125X



Vespa P125X diperkenalkan pada sebuah pameran di kota Milan pada tahun 1977 sebagai Vespa ‘Nuova Linea’. Seperti PE 200 silinder, Vespa ini adalah hasil dari redefinisi gaya yang sangat tepat, inovatif sekaligus selangkah lebih maju dibanding model-model sebelumnya karena direncanakan untuk tahun 80an.

Vespa P125X menjadi sarana transportasi yang paling disuka oleh generasi muda. Model ini mampu bersaing dengan sepeda motor 125 silinder yang mengalami masa kebangkitan yang luar biasa.

Garis bentuk kuadrat dan ukuran yang lebih besar memberikan kekuatan dan ketenangan dalam berkendara. Dari sisi ergonomis juga jauh lebih baik. Kompartemen chasisnya lebih luas dan lebih ramah. Jok juga lebih nyaman karena menggunakan busa poliuretan. Speedometer terletak pada setang dan sepenuhnya telah didesain ulang.

Yang juga sangat inovatif dan efisien, adalah suspensi depan yang memiliki peredam kejut teleskopik, yang berguna untuk mengatasi masalah tenggelamnya rem.
1985 Vespa 125 T5 Pole Position



Sebuah nama baru dan gaya yang juga baru dimiliki oleh Vespa 125 Pole Position, yang keluar pada tahun 1985. Garis bentuknya lebih berani. Spoiler, kaca depan dan tachometer digitalnya meningkatkat karakter sporti.Untuk model ini, Piaggio menghadapi tantangan sulit karena harus bersaing ketat dengan produk asal Jepang. T5 ini dilengkapi dengan mesin baru yang memberikan 5 pouring sehingga kinerjanya lebih baik dibandingkan dengan model-model Vespa lain yang bersilinder sama.

Model ini identik dengan kecepatan dan nama besar pembalap Formula 1, dan Nelson Piquet adalah saksi istimewanya.
1996 Vespa ET2/ET4



Menghadapi milenium yang ketiga, Vespa tak kehilangan karakternya. Garis bentuknya yang elegan, manis, mudah dikenali dan memberi rasa aman, selalu berbeda dari motor-motor biasa.

Pada saat yang sama, Vespa juga inovatif dalam teknologi. Senantiasa memberi kenyamanan dan menegaskan kualitas tertinggi yang dimilikinya, yakni; kemampuan lebih dibanding motor-motor biasa untuk memenuhi tren dan tuntutan masa kini. Rahasia inilah yang menjadikannya kendaraan yang terkenal, disukai dan tersebar luas dari masa ke masa. Sungguh, bagaikan sebuah ‘mesin waktu’ beroda dua.

Generasi baru Vespa tersedia dalam 3 versi.

Vespa ET4 dilengkapi dengan mesin 4 tak-125cc yang ramah lingkungan.

Vespa ET2 dengan mesin 2 tak yang modern, handal dan dilengkapi karburator.

Vespa ET2 injeksi, didukung mesin FAST (Fully Atomized Stratified Turbulance), yaitu motor pertama yang memiliki mesin 2 tak dengan sistem injeksi langsung, memungkinkan Anda untuk mengurangi konsumsi BBM hingga -30% dan emisi hingga -70%.
VESPA JERMAN

Vespa Hoffmann
Pada tahun 1950 Vespa dibuat di bawah lisensi oleh pabrik Hoffmann di Lintorf. Apa yang disebut “Hoffmann”-Vespa yang tersedia dengan pergeseran-stick dan kemudian dengan perubahan kabel terkontrol-gear. Pada tahun 1954 model “Königin” (ratu) diperkenalkan dengan cahaya-fender dan lampu pada handlebar. Bagian Mesin dan bagian tubuh yang paling identik dengan model fender-cahaya italian.

Jacob Oswald Hoffmann adalah pemilik pabrik sepeda di Lintorf, sebuah kota yang terletak di Utara Dusseldorf. Dia membangun sendiri pabrik tersebut dengan membeli sebidang tanah yang diatasnya telah berdiri beberapa gedung bekas pabrik pacul/cangkul setelah berakhirnya perang. Suatu ketika pada awal 1949 ia mendapati beberapa foto vespa hasil jepretan wartawan berada diatas meja kerjanya. Dari sini ada perbedaan yang fundamental, kemudian Hoffman mencari tahu lebih banyak mengenai objek foto tersebut.

Kesempatan datang saat di Frankfurt Show, dimana Hoffmann dan pihak Vespa bertemu langsung untuk pertama kalinya. Dari sana kemudian Hoffmann berkeinginan membangun pabrik Vespa di Lintorf. Ia kemudian mengajukan kepada Piaggio untuk diberikan lisensi membangun Vespa bagi pasar Jerman.

Piaggio sangat mendukung permintaan Hoffmann tersebut. Mereka kemudian melihat secara langsung kemungkinan akan pasar Vespa di Jerman dan mendapatkan bahwa Vespa dapat diterima oleh pasar Jerman. Langkah berikutnya adalah mereka mengadakan pendekatan kepada beberapa importir, akan tetapi para importir tersebut tidak ada yang berminat.

Penundaan ini diminimalisir dengan mempercepat penandatanganan kesepakatan kerjasama diantara keduanya dan mulailah Hoffmann sebagai pemilik lisensi utama atas produk Vespa untuk seluruh Jerman Barat juga sebagian pasar Vespa di bagian Utara negara tersebut dan berhak atas export ke Belanda, Belgia serta Denmark. Pertanggung jawaban penjualan untuk wilayah bagian Selatan negara tersebut ditangani oleh Vespa Marketing GmbH di Frankfurt. Tahun 1950, vespa Hoffmann telah diproduksi di Jerman.

Vespa tersebut ternyata cepat populer di Jerman, media massa mengangkatnya sebagai produk yang inovatif dan stylist serta memuji Piaggio atas ciptaannya berupa kendaraan transportasi roda dua yang sangat menarik. Tahun 1953, pabrik Hoffmann telah memproduksi lebih dari 400 unit Vespa setiap minggunya.

Akan tetapi memasuki tahun-tahun berikutnya angka produksi menurun hingga setengahnya. Dalam kondisi perekonomian Jerman yang tidak menguntungkan tersebut, Hoffmann percaya akan jalan keluarnya yaitu tetap pada jalur kompetisi dan ia berinisiatif menciptakan Vespa dengan performa yang lebih bagus.

Kemudian (pada 1954) ia menciptakan Vespa dengan sebutan model “Königin” (ratu) yang terlihat gagah dengan ditambahkan sentuhan krom serta lampu depan dan lain sebagainya. Biaya pengembangan Konigin ternyata sangat mahal, dan membahayakan kondisi keuangan Hoffmann. Pembuatan skuter jenis baru lainnya juga menjadikan kerjasama antara Hoffmann dengan Piaggio terputus, memasuki awal tahun 1955 kongsi keduanya bubar.

Vespa Messerschmitt
Piaggio kemudian menjalin hubungan dengan Messerschmitt Co., yang kemudian mengeluarkan produksi Vespa pertama di tahun 1955. Mereka mengeluarkan dua model yaitu 150 Touren 1-2 dan GS 1-3 yang diklaim lebih dahsyat. T1 dan T2 mempunyai ban 10 inchi dan merupakan mesin 150 pertama. T2 mempunyai kabel kontrol terbuka / terlihat di luar. GS1 mirip dengan T2 dengan kabel kontrol terbuka dan ban 10 inchi tipe tertutup. Hanya tersedia warna silver (kecuali model yang dieksport ke UK). Mereka juga menyediakan purna jual dan service serta spare part bagi Vespa produksi Hoffmann. Kerjasama ini berlanjut hingga akhir tahun 1957.


Vespa GmbH Augsburg

Setelah itu berdirilah Vespa GmbH Augsburg, perusahaan patungan antara Piaggio dan Martial Fane Organisation, kongsi ini kemudian juga menyediakan beberapa bagian bagi Vespa Messerschmitt. Kedua model yang dibuat saat kongsian dengan Messerschmitt (150 Touren dan GS) kemudian dikembangkan dengan beberapa modifikasi. Selain itu Vespa GmbH Augsburg juga melahirkan Vespa 125 cc yang pertama kali diperkenalkan dalam tahun 1958.

Produk vespa Augsburg antara lain T1-2 125, T3-4 150, GL, Sprint, GS4. T3 mempunyai kabel kontrol tertutup seperti pada GS3 dan mempunyai roda 10 inchi. Model Jerman spesial 125 T1 dan T2 mempunyai ban 8 inchi dan 150 T4 mempunyai ban 10 inchi sangat mirip dengan model Italia VNA-VBB. Panel samping pada model Italia memang kurang diperhatikan.

Kelistrikan diubah dari AC menjadi DC dan memberikan peluang untuk memasang mesin seri-P pada rangka ini. GS4 merupakan suksesor dari GS3 yang masih tradisional. Model ini hanya berwarna putih dan diubah sistem kelistrikannya dari AC tanpa batere menjadi DC dengan batere.

Mereka juga melakukan hal yang sama terhadap GL dan di kemudian hari model Sprint yang dibangun paralel. Indikator dipasang di panel samping sementara switch, klakson, dan tipe reting tidak diubah. Produksi berlanjut hingga tahun 1963, yang merupakan saat puncak perubahan scooter dan produksinya yang sudah tidak terlalu banyak. Pada kelanjutannya Jerman kemudian mengimpor Vespa langsung dari Italy.


VESPA PRANCIS

Vespa 50 dengan Pedal
Vespa di Prancis diproduksi oleh perusahaan ACMA (Ateliers de Construction de Motocycles et Automobiles) di bawah lisensi perusahaan induk di Italia. Hukum Prancis saat itu memungkinkan anak berumur 14 tahun mengendarai sepeda motor, karena itu lahirlah vespa 50 dengan pedal pada tahun 1970 yang membuat vespa ini bisa pula dikayuh dengan kaki (seperti sepeda) saat kehabisan bensin di jalan.

Vespa ACMA
Vespa ACMA pada awal 1950an sudah menggunakan batok lampu di setang tetapi masih terpisah dengan speedometer. Setelah itu batok lampu disatukan dengan speedometer dengan desain yang eksotik.

Vespa 150 TAP
Merupakan vespa yang diproduksi di Prancis untuk keperluan perang. Vespa dimodifikasi untuk mengangkut senjata M20 (M20 75 mm recoilless rifle) yang digunakan pada tahun 1950an oleh AU Prancis (French Airborne Forces /Troupes aéroportées/TAP). Diproduksi oleh pabrik Ateliers de Construction de Motocycles et Automobiles (ACMA), perusahaan di Prancis yang diberi lisensi oleh Vespa pada tahun 1956 hingga 1959.

Dilengkapi dengan senjata bazoka handal M20 buatan Amerika yang ringan, anti tank, dan anti hentakan balik saat ditembakkan karena adanya gas propelan. Bobotnya sangat ringan jika dibandingkan dengan meriam standar 75mm lainnya tetapi masih mampu menembus baja berketebalan 100 mm dengan hulu ledak yang disebut HEAT (High Explosive Anti tank).

Skuter akan dijatuhkan dari udara dengan parasut dobel, masing-masing dikawal oleh dua orang sebagai satu tim. Jadi, dibutuhkan lima parasut untuk setiap tim agar bisa membawa 2 orang kru, senjata, amunisi, dan dua skuter. Bazoka akan dimuat di satu skuter, sementara amunisi dimuat di skuter satunya.

Barulah mereka segera melaju untuk mendekati musuhnya, meskipun rumornya mereka lebih sering mendorongnya daripada menaikinya. Selain itu, karena tidak adanya jenis perangkat recoilless rifle yang dirancang untuk ditembakkan dari skuter, bazoka ini harus dipasang pada tripod yang juga dimuat oleh skuter, sebelum ditembakkan. “Vespa Bazoka” ini dibandrol dengan harga sekitar $500 sementara harga M20 jauh di atasnya. Sekitar 800 skuter ini dikerahkan dalam Perang di Aljazair (1954 – 1962).
Spesifikasi :
* Panjang: 6 kaki 10 inchi (2.08 m)
* Berat: 114.5 lb (52 kg)
* Bazoka: bisa dipegang tangan kanan
* Jangkauan: (HEAT) 7000 yard (6.4 km)
* Kecepatan peluru: (HEAT) 1000 kaki/detik (300 m/detik)
* Peluru: 75 × 408 mm. R
* Kaliber: 75 mm. (2.95 inches)
* Berat sekeliling:
o HE: 21.86 lb (9.92 kg)
o HEAT: 20.54 lb (9.32 kg)
o Asap (T40, WP): 22.61 lb (10.26 kg)
* Penetrasi baja: 4 inches (100 mm)

VESPA INGGRIS
Perusahaan Douglas dari Kingswood, Bristol, memulai produksi sepeda motor pada tahun 1907. Pada tahun 1948, perusahaan tersebut bangkrut. Ketika berlibur di Italia, Managing Director Claude McCormack melihat sebuah Vespa dan segera membuat perjanjian dengan Piaggio untuk memproduksi vespa di bawah lisensi di Bristol.

Model Rod 1951-1955
“Rod” adalah istilah retro mengacu pada mekanisme perubahan gigi. Skuter ini dipasarkan hanya sebagai “Vespa 125″ dengan spek Piaggio 1949 yang baru saja diganti. Namun produksi baru terealisasi pada April 1951. Batok lampu depan dipindahkan ke perisai untuk menghormati peraturan penerangan lokal (mungkin maksudnya agar tidak silau di mata pejalan kaki).

Model G 1953-1954
Sama dengan model sebelumnya dengan perubahan kabel gir.

GL2 1954-55
Mesin dengan transfer port twin yang up to date dipasang di sasis 1949 yang diperbarui.

42L2 1955-1956
Akhirnya menggunakan sasis gaya baru dan batok lampu dipindahkan ke setang.

92L2 1956-1959
Merupakan modifikasi dari 42L2 dengan perubahan pada tanki yang diperbesar kapasitasnya dan ceruk di bawah pengendara yang lebih cekung.

102L2 1957
Merupakan vespa 92L2 dengan mesin 150cc yang diimpor dari Piaggio. Hanya segelintir dibuat dan merupakan buatan tangan.

152L2 1959-1960
Sebuah model benar-benar baru diperkenalkan sekitar satu tahun setelah Piaggio. Bagian belakang casing dibangun dalam dua bagian dengan jahitan di bagian tengah dan pembawa mesin sekarang tidak terpisahkan dengan bak mesin. Ketika permintaan melampaui pasokan, sejumlah model Piaggio setara (yang VNA) diimpor.

Sportique 1961-1965
Douglas menyetop produksi vespa 125cc dan membangun pengganti model Piaggio 150cc (VBB). Dalam upaya menghentikan laju penurunan penjualan, sejumlah edisi spesial dengan aksesoris yang masih tergolong standar pun dikeluarkan. Bisa dilihat Supreme 1962 silver dan Grand Luxe warna emas. Pada tahun 1965, sebelum produksi Vespas berhenti, sempat dirilis Grand Tourer dalam warna merah marun metalik.

232L2 1962
Salah satu model Vespa 125cc yang diproduksi dalam jumlah sangat kecil pada tahun 1962.

VESPA AMERIKA
Vespa 100 Sport

Vespa 50

Vespa Allstate

Vespa Sear

VESPA BALAP
Pada 1947 muncul Vespa 98 tipe Corsicana 98cc menggunakan karburator 17 mm tipe sport.
Pada tahun yang sama, 1947, keluar Vespa 98 tipe Korsika (Circuit) 98cc.
Pada 1949, Vespa sebenarnya mulai mendapatkan tempat yang baik di sirkuit balap, dengan vespa Corsa 125 balapnya “telaio di lega” (sasis campuran) GP racer.
Pada tahun 1949 juga keluar Vespa 125 Circuit
Vespa Montlhéry merupakan skuter legenda, diproduksi tahun 1950 untuk memecahkan rekor dunia di sirkuit Prancis. Berhasil mencatatkan 17 rekor dalam 10 jam. Vespa ini mempunyai daya tahan streamline dan merupakan skuter balap kecepatan di tanah yang memecahkan lebih dari tujuh belas rekor dunia termasuk lari 1 jam dengan kecepatan rata-rata 134km /jam, lari 100 mil dengan kecepatan rata-rata 129.7km / jam; dan lari 1.000 mil dengan kecepatan rata-rata 124.3km / jam!
Vespa 125 Sei Giorni (enam hari) digunakan oleh Joseph CAU untuk memenangkan balapan.
Vespa Siluro (=Torpedo) atau disebut juga Catfish (=Lele) merupakan salah satu mesin Vespa yang mengguncangkan dunia kendaraan multi-silinder. Didesain oleh desainer handal Piaggio yaitu D’Ascanio dengan fitur spesial berupa counter-opposing pistons, maka Siluro menjadi Vespa super-streamline yang menggunakan mesin twin horizontal-menentang 124,5 cc dan menghasilkan lebih dari 17 HP pada 9500 rpm. Pada 1951, Siluro dikendarai oleh Dino Mazzoncini memecahkan rekor kilometer di 21,4 detik dengan kecepatan rata-rata 171,1 124.3km /jam.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar