Demam Kuning, Penyebab Putra Wiranto Meninggal Dunia?

Bookmark and Share
almarhum Zaenal Nurrizki
Innalillahi wainnailaihiraji'un. telah berpulang ke rahmatullah, Putra bungsu Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Zaenal Nurrizki, meninggal dunia karena sakit di Afrika Selatan. Zaenal yang masih berusia 23 tahun baru menikah awal tahun 2013 ini.

"Zaenal Nurrizki putra bungsu Pak Wiranto usianya masih 23 tahun dan baru menikah Maret lalu di Afrika Selatan. Dinikahkan oleh Pak Wiranto dan Ibu," kata Ketua Bappilu Partai Hanura, Yuddy Chrisnandi, kepada detikcom, Rabu (29/5/2013).

Zaenal sedang belajar ilmu Islam di sekolah tinggil ilmu Islam di Johannesburg. Di Afsel, Zaenal tinggal di asrama kampus.

"Dia sedang memperdalam ilmu agama, menghafal Alquran di perguruan tingi ilmu Islam di Johannesburg," kata Yuddy.

Zaenal ternyata demam sejak seminggu lalu. Namun kondisinya sudah membaik, sampai tiba-tiba kambuh saat sedang kuliah.

"Minggu lalu di asrama sekolahnya itu sedang demam terus sembuh. Memang ada beberapa temannya juga demam. Terus dua hari lalu kambuh masuk rumah sakit dan meningagl di rumah sakit," kata Yuddy.

Demam kuning, demam paling ganas di Afrika

Demam kuning (dijuluki "Yellow Jack") adalah sebuah penyakit hemorrhagik virus akut. Virus ini berupa sebuah virus RNA sebesar 40 hingga 50 nm dengan indera positif dari keluarga Flaviviridae. Virus demam kuning ini ditularkan melalui gigitan nyamuk betina (nyamuk demam kuning, Aedes aegypti, dan spesies lain) dan ditemukan di kawasan tropis dan subtropis di Amerika Selatan dan Afrika, namun tidak di Asia.

Satu-satunya makhluk yang ditunggangi virus ini adalah primata dan beberapa spesies nyamuk. Penyakit ini diyakini berasal dari Afrika, kemudian dari sana diperkenalkan ke Amerika Selatan melalui perdagangan budak pada abad ke-16. Sejak abad ke-17, beberapa epidemi besar penyakit ini tercatat muncul di Amerika, Afrika dan Eropa. Pada abad ke-19, demam kuning dianggap sebagai salah satu penyakit menular paling berbahaya.

Demam kuning terjadi dalam rupa demam, mual dan nyeri dan penyakit ini umumnya menghilang setelah beberapa hari. Pada beberapa pasien, fase beracunnya terjadi setelah itu, dan kerusakan hati dengan jaundis (penguningan kulit yang memberi nama penyakit ini) dapat terjadi dan mengakibatkan kematian.

Karena kecenderungan pendarahan yang meningkat (diatesis pendarahan), demam kuning termasuk dalam kelompok demam hemorrhagik. WHO memperkirakan bahwa demam kuning mengakibatkan 200.000 korban sakit dan 30.000 kematian setiap tahunnya di daerah berpenduduk tanpa vaksin; sekitar 90% infeksi terjadi di Afrika.[5] Vaksin teraman dan efektif melawan demam kuning sudah ada sejak pertengahan abad ke-20 dan beberapa negara mensyaratkan vaksinasi untuk pelancong. Karena belum ada terapi untuk penyakit ini, program vaksinasi ini, bersama peraturan mengurangi populasi nyamuk pengangkut virus, memiliki kepentingan besar di daerah-daerah terjangkit. Sejak 1980-an, jumlah kasus demam kuning terus meningkat dan menjadikannya sebagai penyakit yang bangkit kembali.

Namun yg terpenting adalah, ajal itu bisa datang kapan dan dimanapun thd mahluk yg bernyawa. segala jenis penyakit hanyalah penyebab, sebab haikkatnya Tuhanlah yg telah menakdirkan seseorang harus kembali menghadap padaNya.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar