Fanatisme Hooligans, Suporter Fanatik Inggris

Bookmark and Share
hooligan MU
hooligan manchester united MU


"Some people think football is a matter of life and death. I assure you, its more important tha that".

Apa yang dikatakan Billy shankly, legenda liverpool tersebut adalah gambaran jelas bagaimana sepak bola itu menjadi sesuatu yg lebih penting dari apapaun. Maka tak heran, jika sampai kita saksikan banyak suporter sepak bola tanah air yg rela mati dalam tawuran antar suporter hanya demi atas nama fanatisme thd tim kesayangan.

Ucapan billy shanky tsb bukan tanpa dasar. Sebab hampir diseluruh negara belahan bumi memiliki suporter sepak bola fanatik. Di inggris sendiri, negara maju yang telah berdaulat sejak berabad2 silam, pun tetap memiliki suporter sepakbola yang kerap bertindak brutal ala hukum rimba. Hooligans, adalah sebutan bagi suporter fanatik bagi klub inggris yg berjuluk the three lion tsb.

Para berandal hooligans yg kebanyakan peminum alkohol tsb kerap melakukan kekacauan sebelum dan seusai pertandingan, baik untuk merayakan kemenangan maupun sbg bentuk pemberontakan kala timnya kalah. hal ini sering terjadi di jamuan laga internasional antara negara seperti piala dunia, piala eropa dan gelaran sepak bola internasional lainya.

Arwah fanatisme tingkat tiggi inggris ini tak hanya ada saat tim inggris berlaga. Hoologanisme pun merambah ke klub2 yang berlaga di liga utama inggris. Setiap klub memiliki fans garis keras yang hidup kental dengan aroma pertarungan dijalanan. Dala film the green street hooligans, diceritakan bagaimana kehidupan para fans fanatik klub West ham united, yang hidup dan bertarung di jalanan kota london  atas nama kesetiakawanan, loyalitas, harga diri dan kebanggaan.

West ham sendiri sebagaimana kita ketahui adalah musuh bebuyutan Millwail. Kedua klub ini punya asejarah panjang perseteruan. namun, persaingan east london derby mulai berkurang setelah keduan klub masing2 bermain di divisi berbeda hingga jarang bertemu . Peluang kedua tim ini bertemu adalah ketika piala FA dan carling. ialah pada 25 agustus 2009 silam, ketika keduanya bertemu di pertandingan piala carling, kerusukan antar suporter tak terelakan. Bentrokan pecah di dalam dan diluar stadion uptown park.

Di london utara persaingan panas terjadi antara Arsenal dan tottenham. Persaingan dimulai ketika pada 1919, saat itu arsenal sedang promosi ke divisi utama, sementara arsenal tengah berada di pucak kejayaan.  Persaingan kedua tim kemudian di perparah oleh penghiatanan sol campbell yang menyebrang dari tottenham spurs ke arsenal pada 2011. Padahal ketika itu campbell sedang menjabat sebagai kaptem tim. Ia pun dilabeli 'judas' oleh pendukung spurs.

Di london barat derby panas kerap terjadi saat Chelsea jumpa Fulham. Sedang di london selatan derby sengit adalah milik Charlton athletic, Crystal palace, dan Wimbledon. Terutama saat wimbledon masih bermarkas di selhurst park (kandang crystal palace). Wimbledon terkenal dengan permainan kasarnya hingga diberi jlukan the crazy ganks. namun setelah wimbledon pindah markas ke milton keynes, derby london selatan tak sepanas dulu.

Kota liverpool dan Manchester juga menjadi basis suporter fanatik inggris. kebesaran keduan tim yang sma dengan nama kota masing2 tersebut tak lepas dari prestasi kedua tim dan tentu saja nama besar suporternya. Liverpool yang bermarkas di anfield sejak 1884 memiliki jumlah yang sangat banyak dan  fanatik. sejak kehadiranya, klub yang berjuluk 'the reds' ini sudah menorehkan prestasi gemilang. higga pada 29 mei 1985, terjadi sebuah tragedi yang menodai Liverpool dan fanatisme hooligan inggris.

Tragedi yang dikenal dengan tragedi heysel ini terjadi kala hooligan liverpool bertemu dengan suporter Juventus pada pertandingan final piala champions di stadion heysel, brussel, belgia.

Peristiwa bermula dari pendukung masing2 klub yang saling mengejek dan melecehkan. Kemudian, para pendukung Juve melemparkan kembang api ke arah pendkung liverpool, dan terjadilah baku hantam massal di stadion. Pagar pemisah antara kedua suporter rubuh. Total korban tewas kala itu sebanyak 39 orang.  FIFA kemudian menjatuhkan skorsing bagi semua klub inggris untuk tidak mengikuti seluruh kompetisi eropa yag diadakan UEFA sebagai imbas dari tragedi tsb. Namun, pra penghuni the kop ( area paling militan di stadion anfield) tak lelah utnuk terus menyanyikan lagu kebangsaan meraka yang berjudul you never walk alone demi mendukung tim kesayangan mereka.

Rivalitas, derby dan seteru abadi memang menjadi salah satu faktor utama yang membakar semangat fanatisme. Kita dapat melihat bagaimana gilanya semgat setiap pemain liverpool kala menjamu tamu abadi mereka, manchester united (MU) di Anfield, begitu pula sebaliknya. Sedang MU sediri punya sejarah rivalitas panjang dengan Leeds United dan Manchester City. hampir di setiap pertandingan MU VS leeds dihiasi dengan bentrokan. Sejarah mencatat pada 14 sep 2002 duel primier League antara MU kotra Leeds United membuahkan kerusuhan berdarah antara kedaa suporter di Ellan road. Kemudian fans Leeds pun dibuat sakit hati bukan main ketika pemain pujaan mereka, Rio ferdinand dan Alan smith hijrah ke MU.

Di KOta menchester, para citizens (fans Man city) sama sekali tak menganggap MU sebagai bagian dari kota manchester. "Manchester is blue" kata mereka. kendati ketika itu miskin prestasi, fans fanatik man city tak kunjung berkurang dan sangat loyal. Mantan personil band Oasis, Liam dan Noel Galaghex adalah penggemar berat city paling terkenal dan suka menulis lagu untuk city, mereka juga kerap melontarkan kebencia pada united.

Di old trafford kandang MU, para suporter menyindir rivalnya dari  man city dengan memasang spanduk jumlah gelar yg diraih the red devil dan betapal amanya city tak kunjung meraih gelar sejak memenangi piala liga tahun 1976 silam. Hingga kini, para suporter MU masih sering melakukan hal tsb, disamping membntangkan spanduk bertuliskan, Mancester United is my religion, Old trafford is my church.

Namun mereka semua pada kenyataanya dapat bersatu tanpa perseteruan saat timnas inggris berlaga di kancah internasional. Dan dengan banyaknya ancaman sanksi yang diberikan FIFA, para hooligan inggris berfikir dua kali untuk melakukan tindakan anarkis karena takut dapat merugikan tim dan mereka sendiri. bagaimanapun juga, bagi para hooligan, dan seluruh suporter fanatik sepakbola diseluruh dunia, seperti kata Bill Shankly, Sepak bola, bahkan lebih penting dari urusan hidup dan mati.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar